TEMPO.CO , Moskow - Meski pemilihan presiden Rusia masih berselang sekitar 2 bulan lagi, Perdana Menteri Rusia Vladimir Putin yang akan maju dalam pemilihan melalui partai penguasa, Rusia Bersatu, telah menyiapkan ancang-ancang. Ia mulai berkampanye bukan dengan berpidato di depan para pemilih, tapi melalui artikel di surat kabar. Sejumlah program unggulannya dijabarkan.
Hari ini Putin menulis artikel tentang perlawanan korupsi dan langkah pro-demokrasi berjudul "Demokrasi dan Kualitas Negara". Tulisan ini diterbitkan surat kabar bisnis terkemuka Kommersant. Ia menyebutkan korupsi harus dihadapi bersama antara pemerintah dan oposisi.
Langkah awal, Putin mengusulkan pengadilan administratif untuk mendengar keluhan individu terhadap para pejabat serta siaran dan transkrip publik sidang pengadilan. Dia juga mengusulkan menciptakan sebuah database dari semua putusan yang dikeluarkan di pengadilan, sebuah sistem serupa dengan yang sudah ada di pengadilan arbitrase. Penunjukan ketua dan auditor dari Lembaga Audit Rusia pun diubah untuk meningkatkan transparansi. "Kandidat diajukan bukan lagi oleh presiden, tapi oleh parlemen dengan persetujuan dari semua faksi," kata Putin.
Pengawasan kekayaan pejabat negara harus diperketat. "Pejabat negara mendapat gaji besar tapi harus mengumumkan harta, termasuk pengeluaran mereka," ujarnya. Tulisan ini mungkin saja untuk meredam aksi demonstrasi yang ingin menjatuhkannya. Demonstran gerah dengan kepemimpinan Putin yang diduga penuh korupsi.
Artikel ini merupakan tulisan keempat dalam serangkaian artikel perdana menteri Rusia tentang platform kampanyenya. Yang pertama, tulisan di harian Izvestia diterbitkan pada 16 Januari, berfokus pada masalah umum yang sedang dihadapi Rusia. Kedua, tulisan tentang multietnis Rusia yang diterbitkan pada 23 Januari di harian Nezavisimaya Gazeta. Artikel ketiga berfokus pada isu-isu ekonomi dan disebarkan pada 30 Januari di Vedomosti.
sumber. : www.tempo.co
Tidak ada komentar:
Posting Komentar