Selasa, 20 Desember 2011

Kisah si Botak, si Belang dan si Buta





Ini adalah kisah nyata tentang anak manusia yang mendapat anugerah Alloh; ada yang bersyukur dan ada pula yang kufur.
Imam Al-Bukhori meriwayatkan sebuah hadist di dalam shohihya dari Abu Hurairah r.a berkata,
 “kudengar Rosulullah saw,bersabda: “Ada tiga orang Bani Israel yang masing-masing botak,belang, dan buta. Tampaknya Alloh berkenan menguji mereka. Untuk itu, diutuslah malaikat menemui mereka. Malaikat bertanya pada yang berkulit belang,”Apa yang paling engkau sukai?” Ia menjawab, “Warna dan kulit yang bagus. Orang-orang pada merasa jijik kepadaku.” Malaikat lalu mengusap kulitnya. Belang-belangnya pun hilang, lalu ia diberi warna yang indah dan kulit menawan. Lebih lanjut malaikat bertanya, “harta apa yang paling engkau sukai?” Ia menjawab, “Unta”. Tapi karena ragu,ia juga bilang sapi.
Ia pun diberi seekor unta yang sudah kawin, lalu malaikat berkata, “semoga Alloh memberkahimu dengan unta ini.” Selanjutnya,malaikat mendatangi si botak. Ia bertanya, “Apa yang engkau sukai?” Ia menjawab, “Rambut yang indah, dan kebotakan ini dihilangkan dariku. Orang-orang pada merasa jijik kepadaku.” Malaikat kemudian mengusap kepalanya, lalu ia diberi rambut yang indah. Lebih lanjut ia bertanya, “harta apa yang paling engkau sukai?”Ia menjawab, “sapi”. Maka, ia pun diberi seekor sapi yang sedang hamil, lalu malaikat berkata, “Semoga Alloh memberkahimu dengan sapi ini”. Selanjutnya, malaikat mendatangi si buta. Ia bertanya, “apa yang paling engkau sukai?” Ia menjawab, “Alloh mengembalikan penglihatanku, agar aku bisa melihat orang lain”. Malaikat kemudian mengusap matanya, dan Alloh mengembalikan penglihatannya. Lebih lanjut malaikat bertanya, “harta apakah yang paling engkau sukai?”Ia menjawab, “kambing”. Ia pun diberi seekor kambing yang sudah beranak, dan terus beranak pinak. Jadi yang satu memiliki lembah yang dipenuhi unta, satunya lagi memiliki lembah yang dipenuhi sapi, dan yang lain memiliki lembah yang dipenuhi kambing.
Di kemudian hari, malaikat kembali dating menyerupai bentuk dan keadaan masing-masing yang dulu. Ia berkata, “Aku orang miskin. Aku kehabisan bekal dalam perjalanan. Kini aku tidak punya tempat mengadu selain kepada Alloh dan kepadamu. Demi dzat yang telah memberimu warna yang indah, kulit yang menawan, dan eekor unta, aku memohon kepadamu. Sudikah engkau memberiku bekal perjalanan?” Ia menjawab, “ Masih banyak kewajiban yang harus kupenuhi”. Malaikat berkata, “Aku sepertinya mengenalmu. Bukankah engkau yang dulu belang, dicampakkan banyak orang,dan miskin yang kemudian diberi nikmat oleh Alloh?”Ia berkata, “Aku mewariskannya pada si ini, dan dari si ini.” Malaikat berkata,” JIka berbohong, Alloh akan mengembalikanmu ke keadaan semula”.
Selanjutnya, ia mendatangi si botak menyerupai bentuk dan keadaanya yang dulu. Apa yang dikatakannya kepada si belang disampaikan pula pada si botak. Karena jawaban yang diterima tidak berbeda, malaikat pun kembali berkata, “Jika berbohong, Alloh akan mengembalikanmu ke keadaan semula.”
Terakhir,ia mendatangi si buta menyerupai bentuk dan keadaannya yang dulu.ia berkata, “Aku orang miskin yang sedang menempuh perjalanan. Bekal-bekalku habis di tengah jalan. Sekarang aku tidak punya tempat mengadu selain Alloh, dan kepadamu aku memohon demi dzat yang telah mengembalikan penglihatanmu dan memberi seekor kambing. Sudikah engkau memberiku bekal perjalanan?” Ia menjawab,” Dulu aku buta, kemudian Alloh  mengembalikan penglihatanku. Dulu aku miskin, kemudian Alloh membuatku kaya. Maka, ambillah apa yang engkau sukai. Aku tidak akan mempersulitmu mengambil apa yang dulu pernah kuambil dari Alloh.” Malaikat berkata, “Tahanlah hartamu, karena sesungguhnya aku hanya menguji kalian. Alloh telah meridhoimu, dan benci kepada kedua sahabatmu.
Saudaraku, lihatlah apa yang ia perbuat terhadap Alloh. Padahal, kenikmatan-Nya tiada berbilang dan karunia-Nya tiada terbatas.
Alloh mengaruniai setiap manusia dua, lidah, dua bibir, dua tangan, dua lengan, dua kaki, dua mata kaki, dua telinga, dan dua paru-paru. Selain itu, dia memberikan harta dan keturunan, menghembuskan udara, memenuhi kebutuhan air, dan memberikan rezeki  dari sesuatu yang tidak disangka-sangka.
Bukan itu saja., Alloh juga mengutus para rasul kepada manusia, menciptakan surga bagi mereka, memberikan balasan kebaikan sepuluh sampai tujuh ratus kali lipat bahkan lebih, sedangkan dosa kejahatan ditulis satu bahkan diampuni. Dia tidak membuat sekat yang membatasi diri-Nya dengan hamba-Nya. Mereka diperbolehkan berdoa setiap waktu. Selain itu, siksa-Nya tidak ditimpakan di dunia, kendati tumpukan dosa telah memenuhi seisi langit. Tetapi, apa yang diperbuat manusia?
Mereka kufur dan tidak bersyukur, sampai-sampai Alloh berfirman, “sedikit hamba-hamba-Ku yang bersyukur”(QS-Saba’:13). Meskipun begitu, mereka semua masih Alloh beri pengayoman, dikitari kemulian-Nya, dibiarkan bernaung di bawah langit-Nya, dibiarkan meminum air-Nya, dibiarkan tinggal di bumi-Nya, tetap diberi rezeki, bahkan bumi dan segala yang ada diatasnya ditundukkan kepada mereka. Jadi janganlah gelisah jika orang lain masa bodoh pada kebaikan anda. Atau bahkan bila air susu dibalas air tuba.    
Source, Sumber; Book of Blessing in Disguise

4 komentar: